Menjajal Spot di Bojonegara Pulau Tunda

mancing di laut Karangantu Bojonegara Pulau Tunda. Spot mancing di daerah ini cukup banyak. Dulu sekali, spot kapal karam di bojonegara menjadi spot
Menjajal Spot di Bojonegara Pulau Tunda

Spot Mancing Karangantu di Pulau Tunda


Kali ini saya akan bercerita tentang aktivitas Mancing di Laut Karangantu Bojonegara Pulau Tunda. Spot mancing di daerah ini cukup banyak. Dulu sekali, spot kapal karam di bojonegara menjadi spot favorit para mancing mania.

Jauh sebelumnya, saya hanya pemancing pinggiran (pinggir laut). Saya anti ke tengah karena takut ini dan itu. Namun, hal yang paling membuat saya ogah mincing ke tengal laut adalah mabuk-nya.

Dari cerita yang saya dapat, mabuk di laut beda dengan mabuk di darat. Katanya, kalau semua isi perut belum keluar lewat mulut, maka orang yang mabok laut tidak akan berhenti mabok. Wah, saya ngeri denger cerita ini.

Bertahun-tahun saya jalani sebagai pemancing pinggiran. Namanya mancing pinggiran, mendapat ikan besar sangat jarang, meski tetap ada saja yang beruntung. Saya sendiri, tidak pernah mendapat ikan yang besar. Yang penting mancing, begitu kata saya dulu.

Suatu hari, saya diajak mancing ke tengah oleh teman baik saya dari Bojonegara. Teman saya ini seorang ibu rumah tangga. Bu Titin Kholawiyah namanya. Yang hobi mancing bukan Bu Titin, tetapi suaminya Pak Nurdin. Saya pun mencoba memberanikan diri.

Pertama yang saya siapkan adalah pelampung. Sebab saya sangat sadar, saya tidak bisa berenang. (hehehehe, buka aib ini mah ya Bro). Saya datang ke toko pancing milik Abah Ending. Di sana saya beli pelampung, joran untuk di laut, mata pancing, dan tentu saja timah (pemberat).

Setelah semua siap, satu hal lagi yang saya beli yaitu Antimo. Ini bukan promo produk obat, tetapi hanya cerita tentang riwayat saya sehingga keranjingan mancing di laut. Nah, pelampung sudah siap, obat anti mabuk pun sudah siap. Berikutnya mencari umpan udang idup. (Nanti akan saya bahas soal umpan udang idup di tulisan berbeda).

Semua lengkap maka berangkatlah kami. Titik pemberangkatan ada di TPI Kepuh. Perahu sudah siap dan mesin sudah meraung-raung. Cukup memekakkan telinga. Tapi di sinilah indahnya hehe.

Sebelum bergerak, saya langsung minum obat anti mabuk. Saya takut nanti malah mabok laut. Perahu perlahan mulai membelah lautan. Berbagai kapal kargo berukuran besar saya lihat sedang “parkir” atau labuh jangkar. Tujuan kami saat itu, bagan kambang yang memang banyak bertebaran di sekitar laut Bojonegara, Serang, Banten.

Pak Nurdin ternyata sengaja hanya membawa saya ke spot bagan-bagan itu. Katanya, agar saya terbiasa dulu. Tapi saya merasa bahwa saat itu saya sudah berada di tengah. Nah, di spot bagan-bagan itu ternyata cukup lumayan.

Spot bagan di pulau tunda


Menjajal Spot di Bojonegara Pulau Tunda

Ikan kuwe kuncir banyak terdapat di sana. Saya sendiri tidak mendapatkan ikan kuwe. Umpan saya hanya dimakan ekor kuning, kurisi, dan kerapu kecil. Maklum, saya pemula yang duduk di atas perahu saja masih bingung karena guncangan ombak.

Spot bagan ini cukup aman. Selain berada tidak terlalu ke tengah laut, juga karena ombaknya tidak terlalu besar sebab hempasan ombak tertahan lebih dahulu oleh Pulau Panjang. Bagan milik para nelayan ini rata-rata berada di kedalaman 5 hingga 7 meter saja. (Itu hanya perkiraan saya).

Soal ikan, tentu saja tidak sedikit. Umpan, keahlian dan tentu saja unsur hoki, sangat memengaruhi. Nah, dari berkali-kali melakukan mancing di sekitar bagan, ikan yang kami tangkap cukup bermacam-macam.Mulai Ikan kuwe kuncir, tenggiri, pari, kakap, kerapu, jenaha, dan lain sebagainya.

Untuk pemula, mancing di sekitar bagan nelayan boleh dijadikan tempat latihan. Membiasakan diri dengan guncangan perahu yang dimainkan alun laut, hingga membiasakan diri menunggu umpan dimakan ikan.

Selamat mencoba, dan go fishing...
LihatTutupKomentar