Penerapan Strategi Pembelajaran yang Mendidik

Keterampilan Mengelola Kegiatan Inti Pembelajaran di kelas yang akan diulas kali ini adalah penerapan strategi.
Penerapan Strategi Pembelajaran yang Mendidik

Penerapan Strategi Pembelajaran yang Mendidik - Keterampilan Mengelola Kegiatan Inti Pembelajaran di kelas yang akan diulas kali ini adalah penerapan strategi. Guru dalam hal ini diibaratkan sebagaai seorang panglima perang. Dalam berperang maka tujuannya meraih kemenangan. Untuk mencapai kemenangan itu perlu dilaksanakan strategi dan teknik mengerahkan prajurit untuk mencapai sasaran. 

Dalam kegiatan pembelajaran, siswa dapat diibaratkan sebagai prajurit yang dikerahkan guru untuk mencapai sasaran atau tujuan belajar. Karena kegiatan belajar itu tidak sama dengan peperangan maka strategi yang digunakan guru dalam mencapai sasaran perlu strategi yang mendidik.

Apa itu strategi pembelajaran?


Strategi pembelajaran adalah suatu rencana tindakan menyeluruh dalam kegiatan belajar mengajar. Dikatakan menyeluruh karena meliputi rencana tindakan untuk metodeteknik dan taktik dalam pembelajaran. Dengan demikian penerapan strategi pembelajaran akan dimulai dari langkah yang paling besar sampai hal yang detail. Hal tersebut tentu mempengaruhi pemilihan saranasumber belajar dan waktu yang digunakan. 

Selanjutnya, bagaimana strategi pembelajaran yang mendidik? 


Strategi pembelajaran yang mendidik merupakan penerapan metodetekniktaktiksararanasumber dan durasi waktu belajar yang dilandasi nilai-nilai pendidikan.

Ciri-ciri guru yang telah melakukan strategi pembelajaran yang mendidik diantaranya sebagai berikut:

1. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai


Tujuan pembelajaran difokuskan untuk membangun kompetensi siswa terutama aspek sikap, pengetahuan dan ketrampilannya. Kometensi yang dibangun guru tersebut telah dirumuskan dengan jelas yang ditunjukkan dengan indikator hasil belajar dan dapat diukur di akhir kegiatan belajar.

2. Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual


Pengalaman belajar siswa dibangun dari pengalaman keseharian siswa. Hal ini berarti pembelajaran yang dilakukan guru beranjak dari pengalaman riil siswa, benda-benda nyata, pengamatan kejadian dan penemuan konsep sendiri. Dengan demikian pengetahuan yang dimiliki oleh siswa lebih banyak dibangun oleh pengalamannya sendiri.

3. Memfasilitasi kegiatan yang memuat eksplorasi


Kegiatan ekplorasi artinya kegiatan untuk memperoleh pengalaman-pengalaman baru dari situasi yang baru. Dalam kegiatan eksplorasi, siswa menggali informasi dengan membaca, berdikusi, atau percobaan serta mengumpulkan dan mengolah data dari sumber-sumber yang tersedia. Dengan demikian fungsi guru ada dua hal yaitu penyedia sarana eksplorasi dan menjadi fasilitator interaksi siswa.

4. Memfasilitasi kegiatan elaborasi


Kegiatan elaborasi artinya penggarapan secara tekun dan cermat. Dalam kegiatan elaborasi, siswa berpikir kritis, menganalisis, memcahkan masalah dan membuat laporan lisan, tertulis, individu maupun kelompok. Dengan demikian fungsi guru dalam kegiatan tersebut adalah sebagai konsultan bagi siswa.

5. Memfasilitasi kegiatan konfirmasi


Konfirmasi secara harfiah berarti adalah pembenaran, penegasan, dan pengesahan. Dengan demikian dalam kegiatan ini setelah siswa mengkomunikasikan pengalaman belajarnya, guru memberikan arahan, bimbingan dan penegasan. Dalam langkah ini guru bisa berperan sebagai penengah atau hakim.

6. Melaksanakan pembelajaran secara runtut


Pada prinsipnya kegiatan belajar mengajar dilakukan dengan tiga urutan yaitu kegiatan pembuka, kegiatan inti dan penutup. Kegiatan inti juga memiliki tiga urutan yaitu kegiatan guru mengisi materi, kegiatan siswa melaksanakan kegiatan dan kegiatan guru memberi penguatan kegiatan.

7. Menguasai kegiatan kelas


Penguasaan guru terhadap kelas diindikasikan oleh peran siswa. Bila semua siswa berperan selama kegiatan belajar maka kelas dapat dikuasai oleh guru. Karena itu sebelum melaksanakan kegiatan peran siswa perlu dibagi secara merata kepada semua siswa.

8. Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif (nurturant effect)


Dalam kaitan kegiatan mengajar, seorang guru tidak lepas dengan kegiatan mendidik. Baik kegiatan mengajar maupun mendidik keduanya dilakukan simultan. Mengajar artinya mentransfer ilmu pengetahuan, sedangkan mendidik beratti mentransfer nilai, perilaku terpuji dan sikap.

Untuk menanamkan kebiasaan positif yang paling efektif adalah guru menjadikan dirinnya sebagi figur panutan. Dengan demikian tindakan, penampilan dan tutur katanya harus bisa menjadi contoh anak didiknya.

Selain mencontohkan, guru juga perlu segera memberi bimbingan, arahan agar siswa memiliki perilaku yang baik. Namun jika guru menemukan siswa berperilaku yang kurang baik maka harus dikoreksi pada saat itu juga.

9. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan


Kegiatan belajar mengajar perlu diatur agar proporsi kegiatan siswa lebih dominan daripada guru. Proporsi yang baik adalah 70% kegiatan guru dan 30% kegiatan siswa. Proporsi itupun perlu dibagi menjadi satuan kegiatan yang lebih kecil sehingga semua kegiatan mendapatkan durasi waktu yang cukup.

Penerapan strategi pembelajaran yang mendidik menghendaki pengaturan yang komprehensif dalam kegiatan belajar. Dampaknya tentu akan berpengaruh kepada hasil belajar. Strategi yang baik berdampak hasil belajar yang baik pula.

Guru inspiratif, selamat mencoba. 

Silakan kunjungi juga : 

LihatTutupKomentar