Spot Mancing di Serang Banten Bojonegara

Spot yang dituju adalah spot Karang Jim atau Karang Jing yang terletak di antara Pulau Mojan dan Pulau Panjang, Serang, Banten.
Spot Mancing di Serang Banten

14 November lalu, saya kembali melaut bersama Yodie Toriq Al-musaffa dan lima kawan lainnya. Spot yang dituju adalah spot Karang Jim atau Karang Jing yang terletak di antara Pulau Mojan dan Pulau Panjang, Serang, Banten.

Dari Pelabuhan TPI Kepuh, perjalanan ke Karang Jim memakan waktu kurang lebih 1 setengah jam. Jarak antara TPI Kepuh ke Karang Jim sendiri sekitar 20 mil laut

Yodie yang duduk di samping kapten perahu, serius memerhatikan GPS untuk memastikan arah perahu sesuai dengan titik kordinat yang kami sudah save. Dia bahkan sesekai menjadi nakhoda menggantikan kapten kapal yang sejenah nyeduh kopi untuk kami semua. Saya sudah tidak sabar ingin menjajal spot yang cukup dikenal para mancing mania ini.

Mesin perahu sekoci sederhana yang mengantar kami meraung-raung membelah laut. Bau solar yang keluar dari knalpot mesin menjadi teman sejati selama perjalanan. Kondisi laut sendiri cukup bersahabat. Ombak kecil dan angin hanya spoi-spoi saja. Kondisi itu cukup membantu laju perahu yang kami tumpangi.

Sejurus kemudian, Yodie memberi isyarat bahwa spot target tinggal 4 mil laut lagi. 1 mil laut sama dengan 1.852 m atau ,8 km. Dari sumber di internet saya mendapat keterangan bahwa Mil ialah salah satu dari sejumlah pengukur jarak. Berasal dari frasa Latin yakni mille passus untuk “seribu langkah” (jamak: milia passuum), dan merujuk kepada jarak yang ditempuh saat prajurit Romawi meninggalkan jejak kaki 1.000 kali saat berjalan.

Spot Mancing di Serang Banten

Menjajal Keberuntungan di Karang Jing, Bojonegara


Mesin perahu menurun volume suaranya. Yodie kembali memberi isyarat bahwa spot target tinggal 1 mil laut di depan kami. Dengan cekatan Mang Cecep memainkan gas dan kemudi. Dia mengikuti intruksi dari Yodie yang 100 persen matanya tertuju pada GPS. Cukup kesulitan memang, sebab mesin perahu tidak punya gear box seperti perahu pancing pada umumnya. Namun dengan segala keuletan, kami pun berada di 5 meter tepat di atas Karang Jim.

Waktunya memancing. Saya siapkan perangkat, mengambil umpan, dan langsung melempar ke laut. Setelah melempar, saya perkirakan kedalaman laut di Karang Jim sekitar 8 hingga 10 meter. Itu bisa dilihat dari uluran nangsi pancing yang masuk ke dalam laut. Saat itu, kembali saya gambarkan bahwa cuaca dan ombak sangat bagus. Arus bawah air juga sangat ideal untuk strike.

Beberapa saat kami semua terdiam. Dalam benak saya, saya akan strike ikan minimal 2 kilogram. Mungkin begitu juga yang ada dalam benak teman seperjalanan. 15 menit berlalu, umpan saya tak jua ada yang menyambar. Begitupun dengan teman yang lain. Sesaat kemudian pancing kawan ada yang menyambar.

Setelah naik ke permukaan, ternyata ikan krapu sepergelangan tangan. Jelas bahwa di bawah laut adalah karang. Sebab ikan jenis ini biasanya memang ada di sekitar karang. Lagi-lagi ikan krapu kecil naik ke geladak perahu. Ukurannya masih sama, sepergelangan tangan bahkan lebih kecil.

Saya masih menunggu umpan disambar ikan besar. Namun harapan itu belum juga tiba. Kemudian kami bersepakat untuk menggeser perahu dengan cara drifting (perahu hanyut) atau biasa disebut nganyut. Saya berharap posisi geser perahu akan menemukan titik ideal dimana ikan sedang berkumpul.

Spot Mancing di Serang Banten

Sejurus kemudian, pancing Syafei strike. Joran meliuk-liuk. Tanda ada ikan besar yang menyambar. Ril berderik saat ikan melakukan perlawanan. Syafei atau yang biasa dipanggil Pei terus memberikan perlawanan dengan tetap berhati-hati agar ikan tidak lepas. Setelah 5 menit berlalu, perlawanan mulai kendur. Perlahan namun pasti, ikan sudah mulai terlihat di permukaan air. Ternyata seekor ikan lape yang menyambar.

Kami pun senang. Jangkar kembali turun. Kami berjibaku memasang umpan dan melempar ke laut. Tentu dengan harapan ada ikan sejenis atau ikan lain yang seukuran itu akan menyambar umpan. Namun ternyata, kembali krapu yang menyambar. Ada juga kurisi dan kuniran. Semua ukuran kecil. Belum ada lagi ikan besar yang menyambar.

Waktu terus berjalan. Kami memutuskan drifting kembali setelah yakin bahwa di titik itu tidak ada ikan. Terus drifting hingga posisi kapal merapat ke Pulau Panjang. Sampai di situ, belum ada lagi ikan besar yang menyambar umpan kami. Saya bahkan tidak mendapatkan satu ekor pun ikan, meski sudah berupaya sedemikian rupa.

Apakah akan bosan dan kapok? Tentu saja tidak. Sebab, titik kordinat seperti apapun, jika belum ada rezeki kita maka mustahil ikan akan menyambar umpan kita. Yakinlah, bahwa rezeki sudah ada yang mengatur. Saya pun berharap Anda tidak bosan dan kapok. Yakinlah bahwa suatu saat nanti, Anda akan strike ikan besar.

Keef Fish On Brother! Esok lusa kita pasti akan kembali lagi ke Spot Mancing di Serang Banten.
LihatTutupKomentar