Tahukah Anda di Aussie Ikan Mas itu Hama
Tahukan Anda? ikan mas yang di Indonesia menjadi buruan para fisherman, di Australia ternyata sebaliknya. Bagi warga negara aussie ikan mas ialah hama
Tuesday 28 September 2021
Pitutur - Pekan lalu, saat saya menginap di Grand Royal Panghegar Bandung, saya bertemu dengan Abdul Hakim, alumnus The Australian Nastional University, Canberra, Australia tahun 2010-2012.
Pria yang saat ini duduk sebagai Staf Khusus Ketua DPR RI itu ternyata juga seorang angler. Saking hobinya memancing, dia kerap memanfaatkan waktu luang untuk mancing di Lake Burley Griffin, sebuah danau di Kota Canberra dan dan Murrumbidgee River yang juga ada di Canberra.
Pria yang mendapatkan beasiswa dari pemerintah Australia untuk menempuh tingkat Magister Program Ilmu Politik di School of Culture, Language, and History di College of Asia And The Pasific, Australian National University itu juga bahkan membawa serta rekan-rekannya sesama mahasiswa Indonesia memancing di Lake Burley Griffin itu.
Saya ngobrol dengan pria yang saya panggil Bang Hakim itu di café yang berada tepat di sisi kanan Hotel Panghedar. Dan saya kaget saat dia bercerita.
Tahukan Anda, ikan mas yang di Indonesia kerap menjadi buruan para fisherman, di Australia ternyata sebaliknya. Bagi warga dan negara Aussie, ikan mas adalah hama.
Ikan Mas yang mereka sebut sebagai hama itu dianggap berbahaya bagi kelangsungan hidup ikan-ikan asli Aussie.
“Orang Australia menganggap ikan mas itu hama. Karena dianggap membahayakan ikan-ikan asli Australia. Karenanya, ikan mas diburu untuk kemudian dimusnahkan,” kata Bang Hakim.
Saking bencinya terhadap ikan mas, maka setiap musim panas tiba, digelar festival mancing ikan mas bagi warga Canberra. Mancing biasanya dilakukan di saat musim panas antara bulan November sampai Februari. Alasan ilmiahnya karena saat musim dingin ikan sedang melakukan hibernasi, sehingga tidak selera terhadap umpan.
Nah, umpan yang digunakan biasanya jagung atau roti. Mancing di perairan terbuka seperti Lake Burley Griffin dan Murrumbidgee River, tidak memerlukan izin, tetapi di perairan tertutup memerlukan izin dari otoritas setempat.
Mereka yang dapat paling banyak ikan mas sudah bisa dipastikan tampil sebagai juara. Ikan-ikan hasil tangkapan itu tidak dimakan seperti umumnya oleh warga Indonesia. Ikan-ikan itu dibuang begitu saja karena memang dianggap hama.
“Dalam festival itu, ikan-ikan yang ada dibuang. Namanya juga hama maka dibuang. Gak dimakan kaya kita,” ujarnya.
Ikan mas yang berhasil diangkat ke permukaan ukurannya besar-besar. Sebab selama ini warga Aussie tidak pernah menangkap ikan itu untuk dikonsumsi.
“Iya, ukurannya besar-besar. Saya kadang berfikir sayang kalau dibuang. Tapi saya sendiri kalau mancing dan dapat ikan mas pasti digoreng, kan enak,” katanya.
Kembali ke hobi mancing Bang Hakim, selain biasa datang ke spot di Danau Burley Griffin, dia juga kerap menjajal spot di Murrumbidgee River, yang juga masuk wilayah Canberra.
“Pokoknya kalau ada waktu luang, saya pasti mancing sama teman-teman Indonesia,” kenangnya sambil tersenyum.
Sebagai pelengkap, Bang Hakim mengirim berbagai momen mancing di dua sungai yang ada di Canberra itu ke Redaksi spotmancingoke.com. Dia bahkan mengirimkan foto goreng ikan mas lengkap dengan sambal khas Indonesia.
Kalau saja saya dan Anda ada di Australia, tentu dengan senang hati menerima ikan mas hasil tangkapan warga Aussie hehehe. Darpiada dibuang, digoreng tentu lebih mantaf kan. Salam Fish On!
Saking bencinya terhadap ikan mas, maka setiap musim panas tiba, digelar festival mancing ikan mas bagi warga Canberra. Mancing biasanya dilakukan di saat musim panas antara bulan November sampai Februari. Alasan ilmiahnya karena saat musim dingin ikan sedang melakukan hibernasi, sehingga tidak selera terhadap umpan.
Nah, umpan yang digunakan biasanya jagung atau roti. Mancing di perairan terbuka seperti Lake Burley Griffin dan Murrumbidgee River, tidak memerlukan izin, tetapi di perairan tertutup memerlukan izin dari otoritas setempat.
Mereka yang dapat paling banyak ikan mas sudah bisa dipastikan tampil sebagai juara. Ikan-ikan hasil tangkapan itu tidak dimakan seperti umumnya oleh warga Indonesia. Ikan-ikan itu dibuang begitu saja karena memang dianggap hama.
“Dalam festival itu, ikan-ikan yang ada dibuang. Namanya juga hama maka dibuang. Gak dimakan kaya kita,” ujarnya.
Ikan mas yang berhasil diangkat ke permukaan ukurannya besar-besar. Sebab selama ini warga Aussie tidak pernah menangkap ikan itu untuk dikonsumsi.
“Iya, ukurannya besar-besar. Saya kadang berfikir sayang kalau dibuang. Tapi saya sendiri kalau mancing dan dapat ikan mas pasti digoreng, kan enak,” katanya.
Kembali ke hobi mancing Bang Hakim, selain biasa datang ke spot di Danau Burley Griffin, dia juga kerap menjajal spot di Murrumbidgee River, yang juga masuk wilayah Canberra.
“Pokoknya kalau ada waktu luang, saya pasti mancing sama teman-teman Indonesia,” kenangnya sambil tersenyum.
Sebagai pelengkap, Bang Hakim mengirim berbagai momen mancing di dua sungai yang ada di Canberra itu ke Redaksi spotmancingoke.com. Dia bahkan mengirimkan foto goreng ikan mas lengkap dengan sambal khas Indonesia.
Kalau saja saya dan Anda ada di Australia, tentu dengan senang hati menerima ikan mas hasil tangkapan warga Aussie hehehe. Darpiada dibuang, digoreng tentu lebih mantaf kan. Salam Fish On!