Interaksi Guru dan Siswa dalam pembelajaran

Interaksi guru dan siswa dalam pembelajaran - Interaksi guru dan siswa secara intensif terjadi di dalam kelas. Interaksi ini bersifat edukatif.
interaksi guru dan siswa

Interaksi guru dan siswa dalam pembelajaran adalah miniatur dari interaksi manusia di masyarakat. Manusia merupakan mahluk sosial, mahluk yang bermasyarakat. Oleh karena itu hubungan paling mendasar dari manusia adalah kegiatan yang bersifat timbal balik. Kegiatan timbal balik tersebut dikenal dengan interaksi. 

Interaksi bisa terjadi antara pribadi dengan pribadi. Interaksi bisa pula terjadi antara pribadi dengan kelompok. Demikian juga bisa terjadi antara pribadi dengan kelompok. 

Interaksi dalam pembelajaran terjadi antara pribadi (dalam hal ini guru) dengan kelompok (dalam hal ini siswa). Guru sebagai aktor interaksi memiliki karakter orang dewasa, berwibawa, berpengaruh, bersifar mengarahkan dan memiliki tujuan. Begitu juga siswa sebagai aktor interaksi juga memiliki karakter anak-anak, mememiliki keterbatan kemampuan, bersifat anggota kelompok namun memiliki sifat-sifat kelompok.

Nah karena dua aktor yang melakukan interaksi ini memiliki kedudukan yang berbeda maka karakter interaksinya juga bersifat khsusus. Bagaimana cara mengelola interaksi kelas yang efektif?

Dua Interaksi Pembelajaran


Pada dasarnya ada dua interaksi pembelajaran yang penting yang dapat diuraikan sebagai berikut:

Interaksi Guru dan Siswa dalam pembelajaran

Pertama, interaksi guru dan siswa 


Interaksi guru dan siswa secara intensif terjadi di dalam kelas. Interaksi ini bersifat edukatif dan bertujuan khusus yang telah dirumuskan sebelumnya. Oleh karena itu interaksi harus berlangsung dengan efektif. Untuk mencapai efektivitas interaksi tersebut diperlukan langkah-langkah sebagai berikut:

  • Menunjukkan hubungan antar pribadi yang kondusif 

Hubungan yang kondusif selain terjadi antara guru dengan siswa, juga antara siswa dengan siswa. Siswa perlu mejalin hubungan yang kooperatif sepanjang masa pembelajaran. Oleh karena itu diperlukan cara untuk menetralisir agar hubungan tersebut terhindar dari konflik.

  • Menumbuhkan partisipasi aktif semua peserta didik 

Partisipasi aktif terjadi jika siswa memberikan respon yang spontan terhadap stimulus yang diberikan guru. Kerena itu penyampaian pelajaran sebaiknya diwarnai dengan pertanyaan-pertanyaan yang memancing jawaban dari siswa.

  • Menciptakan partisipasi aktif dengan sumber belajar dan media pembelajaran 

Interaksi juga perlu dibangun dengan melibatkan sumber belajar dan media pembelajaran. Siswa perlu dilatih untuk aktif menggali informasi dari buku dan bahan ajar yang disediakan. Demikian juga perlu dibangun komunikasi agar siswa mampu menangkap informasi yang tersedia pada media pembelajaran.

  • Merespon positif partisipasi peserta didik 

Respon yang terbaik dalam kegiatan pembelajaran adalah memberi penguatan dan penghargaan. Penguatan artinya memberi persetujuan terhadap tindakan positif yang dilakukan oleh siswa. Sedangkan penghargaan bisa dilakukan dengan kata-kata, gestur maupun pemberian hadiah. 

Bentuk kata-kata bisa berupa pujian. Bentuk gestur bisa berupa acungan jempol, senyuman, tepukan di bahu dan tepuk tangan. Sedangkan hadiah bisa berupa pemberian point nilai, tanda bintang dan nilai proses belajar.

  • Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons peserta didik

Sikap terbuka ditunjukkan dengan respon guru yang mengakomodir perasaan siswa. Siswa boleh jadi merasa perlu menyampaikan keberatan, ketidaksetujuan dan rasa lelah dalam belajar. Nah jika ini terjadi maka guru sebaiknya menanggapi dengan bahasa positif sehingga siswa merasa nyaman untuk belajar.

  • Menumbuhkan keceriaan atau antusiame peserta didik dalam belajar 

Ungkapan ‘learning is fun’ , belajar itu menyenangkan harus tetap mewarnai sepanjang kegiatan belajar. Dengan situasi yang menyenangkan maka siswa tidak merasa terbebani dengan materi yang sedang dipelajari. Justru kegiatan belajar itu seperti ‘game’ penuh tantangan yang perlu diikuti dari awal sampai akhir.

Interaksi Guru dan Siswa dalam pembelajaran

Kedua, interaksi siswa dengan teknologi pembelajaran 


Pembelajaran tidak terbatas hanya di dalam kelas namun bisa berlangsung lebih lama. Dengan kemajuan teknologi informatika dewasa ini, kegiatan pembelajaran bisa terjadi dimana saja berada. Oleh karena itu ada satu lagi tugas guru selain memeberikan kondisi pembelajaran di kelas juga menciptakan jalinan agar berlangsung pembelajaran seumur hidup.

Ketrampilan penggunaan teknologi pembelajaran yang mampu mengakses informasi cepat juga perlu diajarkan kepada siswa. Dengan demikian siswa tidak hanya mempelajari tentang apa yang dipelajari. Tetapi juga mempelajari tentang bagaimana siswa mampu mendapatkan informasi dari berbagai sumber.

Untuk maksud tersebut maka yang terpenting adalah menciptakan komunitas belajar. Bukan hanya siswa yang perlu belajar akan tetapi guru juga perlu terus belajar agar pengetahuannya tetap up to date sesuai perkembangan jaman.

Silahkan cek juga: 

LihatTutupKomentar