Kisah Perjuangan Tentara Pelajar Sala

Masyarakat Sala mempunyai banyak kisah heroik dalam memertahankan kemerdekaan. Salah satunya adalah kisah para Tentara Pelajar (TP) dan TGP
Kisah Perjuangan Tentara Pelajar Sala

Merdeka atau Mati. Catatan Kisah Perjuangan T.P. Sala. Bagian II

Kisah Perjuangan Tentara Pelajar Sala - Dengan membaca buku ini, kita akan mengetahui nama-nama Tentara Pelajar tersebut, aksi-aksi yang dilakukan, serta suka duka yang dialami. Bahkan peristiwa-peristiwa lucu yang terjadi sepanjang bergerilya oleh penulis buku dipaparkan dalam porsi yang lumayan banyak.

Merdeka atau mati adalah semboyan dan tekad rakyat Indonesia dalam memertahankan kemerdekaan. Semboyan dan tekad ini diamalkan dalam perbuatan disertai keikhlasan untuk menerima akibatnya, harta benda bahkan nyawa.

Masyarakat Sala mempunyai banyak kisah heroik dalam memertahankan kemerdekaan. Salah satunya adalah kisah para Tentara Pelajar (TP) dan Tentara Geni Pelajar (TGP). Mereka sebenarnya adalah pelajar yang masih duduk di bangku sekolah menengah atau mahasiswa. Tetapi karena kota Sala diduduki Belanda, mereka “meninggalkan” bangku sekolah dan bergerilya melawan Belanda. Kota Sala ditinggalkan dan mereka bermarkas di luar Sala, seperti daerah Karanganyar, Sukoharjo, Klaten.

Usia mereka masih muda, baru belasan tahun, tetapi semangat tempurnya luar biasa. Berkali-kali mereka membuat tentara Belanda kewalahan dan menderita kerugian yang besar. Bahkan karena jiwa mudanya aksi mereka kadang-kadang sangat nekat dan kurang perhitungan. Apabila Belanda kalah dalam konfrontasi melawan Tentara Pelajar ini, tak jarang masyarakat yang menjadi korban, entah disiksa atau dibunuh.

Kisah Perjuangan Tentara Pelajar Sala

Mereka bergerilya di dalam maupundi luar Kota Sala. Gerilya di dalam kota tentunya lebih berat karena berada di sarang musuh. Mereka harus lebih berhati-hati dalam melakukan penyamaran. Untungnya masyarakat atau penduduk sangat membantu, karena pada dasarnya semua menginginkan kemerdekaan.

Pelajar putri pun tidak ketinggalan. Mereka bisa bertugas di dapur umum, palang merah, menjadi kurir bahkan ikut bergerilya. Risiko yang mereka sandang juga tak kalah, karena kalau ketahuan kehormatan dan nyawa bisa menjadi taruhan.

Peristiwa di Kampung Cemani, Sala, Monumen Joko Songo di Karanganyar, peristiwa di daerah Gedongan, Colomadu dan berbagai makam pahlawan (baik dikenal maupun tak dikenal) adalah bukti betapa “mahalnya” harga sebuah kemerdekaan.

Dengan membaca buku ini, kita akan mengetahui nama-nama Tentara Pelajar tersebut, aksi-aksi yang dilakukan, serta suka duka yang dialami. Bahkan peristiwa-peristiwa lucu yang terjadi sepanjang bergerilya oleh penulis buku dipaparkan dalam porsi yang lumayan banyak.
LihatTutupKomentar