Body Language Sang Guru

Gaya guru membentuk kenangan tersendiri. Kita bisa selalu ingat raut wajah, gerakan tangan, cara jalan, cara bicaranya. Semakin berkesan gaya tersebut
Body Language

Body Language Sang Guru - Rekan guru yang inspiratif... Gaya guru membentuk kenangan tersendiri. Kita bisa selalu ingat raut wajah, gerakan tangan, cara jalan, cara bicaranya. Semakin berkesan gaya tersebut maka makin lama mengingatnya. Tak jarang pesan yang disampaikan oleh guru begitu terasa oleh kita. 

Bahkan sering kita bisa menirukan gaya tersebut untuk berbagai alasan. Bayangkan saat kita sebagai siswa. Saat berkumpul dengan sesama siswa pada saat tertentu, kita bisa menirukan gaya guru tersebut. Mungkin menirukan gaya bicara guru kita. Mungkin menirukan cara jalan, cara meletakkan tangan, cara duduk dan hal unik lainnya. 

Apa yang kita sebut sebagai gaya sebenarnya lebih tepat disebut bahasa tubuh (body language).Bahasa tubuh adalah bentuk komunikasi yang tidak diucapkan dengan kata-kata (non-verbal) namun bisa menyampaikan pesan. Bahasa tubuh biasanya dilakukan sebagai pengganti perkataan atau bersamaan dengan kata-kata.

Mengapa siswa kita sangat mengingat bahasa tubuh gurunya?


Karena berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Professor Albert Mehrabian, efektivitas komunikasi itu dipengaruhi oleh 7% dari kata-kata yang diucapkan, 38% dari cara kata-kata tersebut diucapkan, dan 55% dari ekspresi atau bahasa tubuh. Pesan yang tersampaikan akan lebih efektif jika dibarengi dengan bahasa tubuh yang benar.

Karena pentingnya bahasa tubuh guru berikut ini dibahas lima hal yang penting yaitu penampilan, postur, gestur, ekspresi, dan kontak mata.

Body Language Sang Guru

Body language merupakan bentuk komunikasi dengan cara:


1. Penampilan 


Penampilan kita adalah apapun yang kita kenakan mulai dari kepala sampai ke kaki.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penampilan


  • Tampilkan tatanan rambut yang tersisir rapi. Untuk pria jangan terlalu panjang sehingga menyentuh krah baju. Untuk wanita yag tidak berjilbab rambut tertata rapi, tidak ada yang menutup bagian muka dengan panjang tak jauh dari bahu.
  • Kenakan pakaian yang menunjukkan kewibawaan seorang guru. Jika ada peraturan pakaian dinas maka pakailah sesuai dengan ketentuan
  • Kenakan asesoris yang wajar dan secukupnya misalnya kenakan jam tangan
  • Pakailah sepatu yang formal namun tetap nyaman untuk beraktifitas

Hal-hal yang perlu dihindari


  • Tidak memperdulikan tatanan rambut atau gaya rambut yang tidak wajar
  • Mengenakan pakaian terlalu longgar atau terlalu ketat, warnanya tidak harmonis atau tidak seragam
  • Menggunakan asesoris yang berlebihan yang tidak terkait dengan tugas sebagai guru
  • Memakai sandal atau sepatu yang tidak sesuai dengan kegiatan pembelajaran

2. Postur


Postur adalah cara kita berdiri dan bergerak di depan kelas

Hal-hal yang perlu diperhatikan diantaranya


  • Berdiri senyaman mungkin di titik sentral perhatian siswa
  • Berdiri dalam posisi siap dengan mengatur kaki rapat, badan tegak, tangan berada disamping dan kepala yang menghadap lurus
  • Jika harus berdiri sambil menulis usahakan dalam posisi badan tetap menghadap siswa
  • Jika harus bergeser di depan kelas lakukan dengan cara yang terarah
  • Atur gerakan yang memungkinkan lebih dekat dengan siswa
  • Berusaha untuk tetap berdiri ketika menjelaskan materi pembelajaran 

Hal-hal yang perlu dihindarkan adalah


  • Berdiri di depan kelas dengan kaku, ragu-ragu atau gugup
  • Berdiri membelakangi siswa yang sedang dalam pembelajaran
  • Posisi kaki bergoyang-goyang atau bersilang
  • Kepala menunduk atau menyamping dari kedudukan siswa
  • Bergeser ke kiri atau ke kanan terlalu cepat atau monoton ke satu arah
  • Duduk di tepi meja guru maupun meja siswa
  • Terlalu banyak duduk sehingga terkesan tidak semangat atau malas 

3. Gestur


Gestur adalah penggunaan tangan atau gerakan tangan untuk menekankan makna.

Hal yang bisa dilakukan


  • Selalu dalam posisi tangan yang terbuka untuk melakukan berbagai macam gerakan
  • Tekankan kata penting yang kita ucapkan dengan membuat visualisasi dengan gerakan tangan
  • Memanfaatkan telunjuk untuk menekankan angka, gambar atau kata yang tertera pada materi ajar
  • Manfaatkan jempol untuk menyatakan setuju atau hebat  

Hal yang perlu dihindari


  • Posisi tangan berkacak pinggang atau terlipat di dada
  • Memasukkan tangan di saku baik salah satu maupun keduanya
  • Melakukan gerakan berulang yang tidak disadari (menggaruk kepala atau mengetukkan ke benda-benda) 

4. Ekspresi


Ekspresi adalah kenampakan wajah yang menunjukkan perasaan seseorang. Ekspresi merupakan upaya secara sadar untuk memunculkan kesan positif pada diri kita. Jika ekspresi yang kita nampakkan penuh suka cita maka siswa juga akan bersemangat untuk belajar.

Hal yang perlu dinampakkan


  • Tersenyum pada awal pada membuka pelajaran, bahkan sebelum mengucapkan salam
  • Tetap menjaga raut wajah dengan tersenyum dalam sepanjang situasi pembelajaran
  • Melebarkan mata atau mengankat alis untuk menekankan maksud tentang takjub atau kagum
  • Menghadapkan muka pada seluruh peserta didik dengan merata sepanjang pembelajaran 

Hal yang perlu dihindari


  • Berhadapan siswa dalam suasana hati yang tidak tenang (marah, gelisah, kecewa, menangis dll)
  • Ekspresi datar dengan ekspresi yang monoton
  • Tersenyum-senyum sendiri seolah tanpa ada lawan bicara
  • Memalingkan muka sebelum pembicaraan selesai 

5. Kontak Mata


Kontak mata dengan siswa selama melakukan pembelajaran sangat penting dalam membangun kepercayaan. Mata merupakan senjata paling efektif untuk meyakinkan siswa untuk menyampaikan kebenaran informasi pembelajaran.

Karena itu yang perlu diperhatikan adalah


  • Menjaga kontak mata dengan semua siswa secara adil
  • Pada saat melakukan dialog yakinkan bahwa kita sedang menyimak semua pesan yang disampaikan oleh siswa
  • Ikuti kontak mata dengan mengangguk, mencondongkan tubuh, tersenyum atau mengikuti perasaan siswa 

Yang perlu dihindarkan adalah


  • Menundukkan pandangan teralu sering atau lama
  • Mengalihkan pandangan kepada benda-benda tertentu misalnya jam tangan, penampilan siswa atau objek yang jauh
  • Melirikan mata untuk merespon kegiatan atau perilaku siswa sehingga mengesankan tidak sungguh-sungguh menanggapi siswa
  • Terlalu sering mengedipkan mata tanda sedang gelisah atau tidak bisa mengendalikan perasaan
  • Menatap tajam dalam waktu lama ke satu titik atau kepada siswa 

Guru merupakan model bagi siswa. Apa yang kita tampilkan sebagai gaya kita merupakan objek yang ditirukan oleh siswa kita. Bersyukur jika mereka mendapat model yang baik untuk ditiru, berarti tujuan pendidikan tercapai. Celakanya jika mereka mendapat model dari gaya guru yang tidak baik maka kesan tersebut akan bertahan pada siswa didik kita sampai dewasa.

Semoga kita menjadi guru inspiratif, menjadi teladan bagi anak didik kita...

LihatTutupKomentar